angka keberuntunganmu hari ini

4326

Jumat, 06 Mei 2011

Cegah Satwa Punah » Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus)

Bangau Tongtong, Leptoptilos javanicus, adalah spesies burung dari familia bangau atau Ciconiidae. Tersebar di selatan Asia mulai dari India timur sampai pulau Jawa.

Tingginya sekitar 110-120 cm, berat 5 kg dan rentang sayap 210 cm. Spesies ini adalah yang terkecil dalam genus Leptoptilos. Bagian atas tubuhnya dan sayapnya berwarna hitam, namun perut dan bagian bawah ekor berwarna putih. Kepala dan lehernya botak. Paruhnya berwarna pucat, pancang dan tebal. Burung muda warnanya lebih kusam daripada burung dewasa.

Bangau ini, seperti jenis-jenis bangau lainnya, memakan kodok, serangga besar, burung kecil, kadal, dan binatang mengerat.

Cegah Satwa Punah » Biawak Komodo (Varanus komodoensis)

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.

Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

Cegah Satwa Punah » Macan Kumbang (Panthera pardus melas)

Macan Kumbang atau Macan Tutul Jawa, atau Harimau Hitam, yang dalam nama ilmiahnya Panthera pardus melas adalah salah satu subspesies dari Macan Tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi pulau Jawa, Indonesia.

Seperti Macan Tutul lainnya, Macan Kumbang berukuran besar, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang mungkin merupakan hasil evolusi dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.

Macan Kumbang adalah hewan soliter, kecuali pada musim berbiak. Hewan ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan biasanya diletakkan di atas pohon.

Macan Kumbang merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Subspesies ini jika disilangkan dengan Macan Tutul biasa, memiliki anak macan yang berwarna seperti kedua induknya, kuning tutul ataupun hitam.

Sebagian besar populasi Macan Kumbang dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi dimana hewan ini ditemukan sangat terbatas, Macan Kumbang dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.