tahun ini adalah ramadhan keduaku yang harus kujalani di kota orang, jauh dari keluarga. banyak cerita yang tejadi, dan sebagian adalah cerita yang tidak harus ditiru. bayangkan, dalam 30 hari, aku hanya 4 x ikut sholat tarawih di masjid, 3x sholat berjamaah di kamar bersama anak2 kos, dan 10 x sholat sendiri karena gak ada temen buat di ajak jamaah, sisanya bisa ditebak, kekenyangan setelah berbuka dijadikan alasan buat gak ngejalanin sholat tarawih. bukan hanya itu aja, saat mau sholat tarawih berjamaah, anak2 usil dengan cara menarik sarung yang kupakai, otomatis anak2 pun tertawa. tiba2 ada bentakan dari lantai bawah ( aku kost di lantai 2, lantai 1 ditempati bapak kost beserta keluarga ) yang intinya anak2 bersik dan mengganggu orang tidur. WTF, jam 19.30 wib sudah waktunya tidur.?????
oke, beralih ke topik lain, saat sahur adalah saat2 krusial bagi anak kost. kebiasaan tidur laru malam menyebabkan anak2 sulit bangun, dan hasilnya, jam setengah 4 pagi, (imsak jam 4.10 wib) anak2 baru keluar cari makan, dan acara makan sahur berubah menjadi ajang kebut2an. karena makanan panas dan dikejar waktu. untunglah tepat saat imsak, anak2 udah selesai makan sahur.
saat berbuka juga menjadi moment krusial buat anak kost, ta'jil yang disediakan oleh bapak kost selalu jadi rebutan,,, bukan karena rakus, tetapi mununggu jatah anak lain yang tidak dimakan karena kekenyangan atau pulang kampung
dan akhirnya memasuki seminggu terakhir ramadhan, anak - anak kost pun mulai mudik ke kampungnya masing - masing. dimulai dari mas wawan tepat seminggu sebelum lebaran, disusul yolan (partnerku) yang pulang di hari kamis, dan aku yang pulang di hari jum'at dinihari, adat dan mas putra pada siang harinya, dan mas enggar yang pulang di hari sabtu.
ada berbagai kisah yang terjadi saat aku mudik, pertama, bermodal nekat, aku langsung menuju ke terminal sehabis makan sahur, dengan harapan sampai di terminal masih dinihari dan sepi, tetapi paku menggagalkan rencanaku yang tersusun rapi, ban sepeda moto adit yang mengantarku bocor, hampir 500 meter aku jalan kaki nyari tukang tambal ban,,, akhirnya setelah menunggu sekitar setengah jam, aku sampai di terminal purabaya surabaya. di terminal aku langung masuk bis tujuan ponorogo (ya, ponorogo adalag kampung halamanku) yang sedang antri di barisan terdepan. saat di bis ada hal yang mengingatkan akan masa kecilku. seorang anak dengan ibunya yang lucu, mengelurkan komentar2 tetang bis dengan polos dan blak - blakan, setiap ada pedagang asongan yang masuk pasti dibeli dagangannya, benar - benar potret masa kecilku. akhirnya sampai di ponorogo, tapi masih ada cobaan lain. jemputan datang 2 jam setelh aku sampai di terminal seloaji ponorogo, dalam keadaan aku masih puasa, (ya, aku puasa sebulan penuh *pamer*). tapi akhirnya rasa lelah itu terobati setelah bertemu bapak, ibuk, adek, eyang kakung dan eyang putri.
weel,,, ramadhan 1432h memang sudah berlalu setelah 29 hari berpuasa + 1hari additional time. hari kemenangan itu tiba :D. saatnya bersiap untuk menyambut ramadhan tahun depan :D
NB: 1 lagi,,, ramadhan juga mengenalkan aku dengan seseorang, gak ada yang spesial dari dia, tapi ada yang berbeda. berawal dari membantu temanku yang menjadi trainer ufo (orientasi maba) aku kenal dia. awalnya biasa tapi semakin hari ada hal yang tampak berbeda yang menyebabkan aku penasaran dan akhirnya rasa itu muncul... tapi, sekarang dia pergi, dengan membawa jawaban dari pertanyaan yang belum pernah tersampaikan...
oke, beralih ke topik lain, saat sahur adalah saat2 krusial bagi anak kost. kebiasaan tidur laru malam menyebabkan anak2 sulit bangun, dan hasilnya, jam setengah 4 pagi, (imsak jam 4.10 wib) anak2 baru keluar cari makan, dan acara makan sahur berubah menjadi ajang kebut2an. karena makanan panas dan dikejar waktu. untunglah tepat saat imsak, anak2 udah selesai makan sahur.
saat berbuka juga menjadi moment krusial buat anak kost, ta'jil yang disediakan oleh bapak kost selalu jadi rebutan,,, bukan karena rakus, tetapi mununggu jatah anak lain yang tidak dimakan karena kekenyangan atau pulang kampung
dan akhirnya memasuki seminggu terakhir ramadhan, anak - anak kost pun mulai mudik ke kampungnya masing - masing. dimulai dari mas wawan tepat seminggu sebelum lebaran, disusul yolan (partnerku) yang pulang di hari kamis, dan aku yang pulang di hari jum'at dinihari, adat dan mas putra pada siang harinya, dan mas enggar yang pulang di hari sabtu.
ada berbagai kisah yang terjadi saat aku mudik, pertama, bermodal nekat, aku langsung menuju ke terminal sehabis makan sahur, dengan harapan sampai di terminal masih dinihari dan sepi, tetapi paku menggagalkan rencanaku yang tersusun rapi, ban sepeda moto adit yang mengantarku bocor, hampir 500 meter aku jalan kaki nyari tukang tambal ban,,, akhirnya setelah menunggu sekitar setengah jam, aku sampai di terminal purabaya surabaya. di terminal aku langung masuk bis tujuan ponorogo (ya, ponorogo adalag kampung halamanku) yang sedang antri di barisan terdepan. saat di bis ada hal yang mengingatkan akan masa kecilku. seorang anak dengan ibunya yang lucu, mengelurkan komentar2 tetang bis dengan polos dan blak - blakan, setiap ada pedagang asongan yang masuk pasti dibeli dagangannya, benar - benar potret masa kecilku. akhirnya sampai di ponorogo, tapi masih ada cobaan lain. jemputan datang 2 jam setelh aku sampai di terminal seloaji ponorogo, dalam keadaan aku masih puasa, (ya, aku puasa sebulan penuh *pamer*). tapi akhirnya rasa lelah itu terobati setelah bertemu bapak, ibuk, adek, eyang kakung dan eyang putri.
weel,,, ramadhan 1432h memang sudah berlalu setelah 29 hari berpuasa + 1hari additional time. hari kemenangan itu tiba :D. saatnya bersiap untuk menyambut ramadhan tahun depan :D
NB: 1 lagi,,, ramadhan juga mengenalkan aku dengan seseorang, gak ada yang spesial dari dia, tapi ada yang berbeda. berawal dari membantu temanku yang menjadi trainer ufo (orientasi maba) aku kenal dia. awalnya biasa tapi semakin hari ada hal yang tampak berbeda yang menyebabkan aku penasaran dan akhirnya rasa itu muncul... tapi, sekarang dia pergi, dengan membawa jawaban dari pertanyaan yang belum pernah tersampaikan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar